Ya’juj dan Ma’juj (Arab يأجوج ومأجوج , Ibrani:גוג ומגוג, Inggris:Gog dan Magog) adalah sebutan kepada suatu bangsa yang muncul dalam akhir zaman, yang memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi.
Kisah tentang kaum ini terdapat dalam ajaran agama Yahudi, Kitab Kejadian umat Kristen dan kitab suci umat Islam, Al-Qur'an.
Mengenai sekelompok manusia Ya’juj dan Ma’juj dalam tradisi religius
digambarkan dalam istilah yang ambigu (tidak jelas).
Ada yang
menyebutnya sebagai bentuk manusia, mahkluk berbentuk raksasa, suatu
bangsa atau negeri. Ya’juj dan Ma’juj juga muncul dalam banyak mitos dan
cerita rakyat di banyak negara.
Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka
memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka
adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika
mereka turun dari gunung seakan-akan air bah yang mengalir, tidak pandai
berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil,
lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai
dan sifat-sifat lain.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa berdasarkan keterangan Surah
al-Kahfi 92-98, fakta relevan mengenali Ya’juj & Ma’juj ialah:
- Negeri Ya’juj & Ma’juj = Khazaria & Russia (Ya'juj adalah koalisi Anglo-American dan Israel sedangkan Ma'juj adalah Russia)
- Jalan ke utara = ke utara Iran menuju ke Armenia
- Di antara dua gunung = Gunung Kaukasus
- Kaum hampir mereka tidak memahami perkataan = Kaum Armenia
- Tembok besi = Daryal Gorge/Gerbang Iberian/ Gerbang Kaukasia
Dari Zaenab binti Jahsy bahwa Nabi datang kepadanya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bersabda, “La
ilaha illallah, celaka orang-orang Arab dari keburukan yang telah
dekat, pada hari ini benteng Ya’juj Ma’juj dibuka seperti ini.”
Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari telunjuknya. (Muttafaq alaihi, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1341, Mukhtashar Shahih Muslim no. 1987).
Dalam surat al-Kahfi Allah menjelaskan bahwa Ya’juj
Ma’juj dikurung oleh Dzulkarnain dengan baja karena mereka berbuat
rusak di bumi sehingga mereka tidak keluar darinya sampai tiba saatnya
janji Allah.
Firman Allah Taala, “Hingga apabila dia telah
sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit
itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata,
‘Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang
membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu
pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan
mereka.’ Dzulkarnain berkata, ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku
kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan
kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara
kamu dan mereka. Berilah Aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila
besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah
Dzulkarnain, ‘Tiuplah (api itu)’, hingga apabila besi itu sudah menjadi
(merah seperti) api, diapun berkata, ‘Berilah Aku tembaga (yang
mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak
bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. Dzulkarnain
berkata, ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah
datang janji Tuhanku, dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji
Tuhanku itu adalah benar” (Al-Kahfi: 93-98).
Mereka adalah Ya’juj Ma’juj, ada yang berkata, ia
bukan nama Arab, ada yang berkata, ia adalah nama Arab, diambil dari
ajijun nar yang berarti bergolaknya api, atau dari al-Ajj yang berarti
air asin. Apapun begitulah nama mereka yang tercantum di dalam al-Qur’an
dan hadits-hadits Nabi. Mereka adalah sekelompok umat dari Bani Adam,
jumlah mereka sangatlah besar.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri dari Nabi saw bersabda, Allah Taala berfirman, “Wahai Adam.” Adam menjawab, “Aku penuhi panggilanMu dengan suka cita dan kebaikan berada di tanganMu.” Allah Taala berfirman, “Keluarkan rombongan neraka.” Adam bertanya, “Apa rombongan neraka?” Allah berfirman, “Sembilan ratus sembilan puluh sembilan dari tiap-tiap seribu.”, “Ya Rasulullah, siapa dari kami yang menjadi satu itu?” Nabi saw menjawab,”Bergembiralah kalian, karena satu orang dari kalian, sementara seribu dari Ya’juj dan Ma’juj.” (Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1342).
Pada saat itu anak kecil beruban, wanita hamil meletakkan kehamilannya
dan kamu melihat manusia mabuk dan mereka tidak mabuk akan tetapi azab
Allah sangat keras. Mereka bertanya
Mengenai ciri-ciri mereka terdapat sebuah hadits di
Musnad Imam Ahmad (5/271), al-Haetsami di Majmauz Zawaid (8/9) berkata
tentangnya, “Rawi-rawinya adalah rawi-rawi ash-Shahih.” Hadits tersebut
menjelaskan bahwa mereka berwajah lebar seperti tameng yang menonjol
dengan rambut merah kecoklatan, mata sipit, datang dengan cepat dari
tempat yang tinggi.
Di awal pembahasan penulis telah katakan bahwa
Ya’juj Ma’juj dikurung dengan baja oleh Dzulkarnain, mereka tidak akan
keluar darinya sebelum janji Allah tiba, dan itu terjadi di akhir zaman
sebagai tanda Kiamat yang sudah diambang pintu. Mereka keluar setelah
Isa turun dan membunuh Dajjal. Keluarnya mereka dari kurungan memiliki
cerita tersendiri yang disebutkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam hadits no
3153 dan Ibnu Majah no. 4131 dari Abu Hurairah, dan dishahihkan oleh
al-Albani di Silsilah Shahihah no. 1735. Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membongkarnya
setiap hari, sampai ketika mereka hampir melihat cahaya matahari.
Pemimpin mereka berkata, ‘Kita pulang, kita teruskan besok’. Lalu Allah
mengembalikannya lebih kuat dari sebelumnya. Ketika masa mereka telah
tiba dan Allah ingin mengeluarkan mereka kepada manusia, mereka
menggali, ketika mereka hampir melihat cahaya matahari, pemimpin mereka
berkata, ‘Kita pulang, kita teruskan besok insya Allah Taala’. Mereka
mengucapkan insya Allah. Mereka kembali ke tempat mereka menggali,
mereka mendapatkan galian seperti kemarin. Akhirnya mereka berhasil
menggali dan keluar kepada manusia. Mereka meminum air sampai kering dan
orang-orang berlindung di benteng mereka. Lalu mereka melemparkan
panah-panah mereka ke langit dan ia kembali dengan berlumuran darah.
Mereka berkata, ‘Kita telah mengalahkan penduduk bumi dan mengungguli
penghuni langit.”
Pembicaraan tentang Ya’juj Ma’juj ini penulis tutup
dengan sebuah hadits an-Nawas bin Sam’an di Shahih Muslim (Mukhtashar
Shahih Muslim no. 2048). Dari hadits ini kita mengetahui banyak hal
tentangnya.
Rasulullah bersabda, “Ketika Isa dalam kondisi
demikian, Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam, ‘Sesungguhnya Aku
telah mengeluarkan hamba-hambaKu, tak seorang pun mampu memerangi
mereka, maka bawalah hamba-hamba-Ku berlindung di At-Thur’. Lalu Allah
mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka mengalir dari segala penjuru.
Rombongan pertama melewati danau Thabariyah dan meminum airnya.
Rombongan terakhir menyusul sementara air danau telah mengering, mereka
berkata, ‘Sepertinya dulu di sini pernah ada air’. Nabi Isa AS dan
teman-temannya dikepung sehingga kepala sapi bagi mereka lebih berharga
daripada 100 dinar, lalu Nabi Isa AS dan kawan-kawan berdoa kepada
Allah. Lalu Allah mengirim ulat di leher mereka, maka mereka mati
bergelimpangan seperti matinya jiwa yang satu. Kemudian Allah menurunkan
Nabi Isa dan kawan-kawannya ke bumi, maka tidak ada sejengkal tempat
pun di bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk mereka. Lalu Nabiyullah Isa
AS dan teman-temannya berdoa kepada Allah, kemudian Allah menurunkan
hujan deras yang mengguyur seluruh rumah, baik yang terbuat dari tanah
atau kulit binatang. Hujan itu membasuh bumi sehingga ia seperti cermin
yang berkilauan.”
Sungguh Maha Besar Allah dengan segala Firmanya,....
para umat Islam harus mengetahui tentang adanya suatu hari yang akan memusnahkan seluruh jagat raya ini
Sumber : Wikipedia
0 coment:
Posting Komentar